Sahabat sekalian, banyak hadits yang
menyebutkan tentang keutamaan menghapal Al-Qur'an, dan sepantasnya
di hati setiap orang yang beriman memiliki keinginan yang kuat untuk
menghafalkannya, dan senantiasa memiliki kecemburuan terhadap para
penghafalnya, namun kecemburuan yang kami maksud bukanlah
kecemburuan negatif yang menghendaki hilangnya suatu nikmat yang
telah dikaruniakan oleh Allah 'Azza wa Jalla kepada saudaranya dan
kemudian nikmat tersebut beralih kepadanya, bukan itu Ikhwan dan
Akhwat sekalian, akan tetapi yang kami maksud di sini adalah
kecemburuan positif di mana kita pun menginginkan nikmat yang sama
tanpa ada keinginan agar nikmat tersebut hilang dari saudara kita,
sehingga kitapun saling berpacu bahkan saling tolong menolong dalam
menggapai kebaikan tersebut.
Sahabat sekalian, sebelum kami masuk ke pembahasan metode
maka terlebih dahulu ada beberapa dalil tentang
keutamaan menghafal Al-Qur'an, dengan itu akan lebih
memacu kita semua untuk berusaha dan terus berusaha menghafalkan
Al-Qur'an tersebut tanpa ada kata menyerah hingga KETETAPAN ALLAH
datang menghampiri kita semua, Insyaa Allah, Allahu Akbar...!!!
1. Hati seorang Muslim tidak kosong.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh". (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).
2. Memperoleh penghormatan dari Nabi SAW.
Dari Abi Hurairah
Radiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang.
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengecek kemampuan
membaca dan hafalan Al Qur'an mereka: setiap laki-laki dari mereka
ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur'an-nya. Kemudian seseorang yang
paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam
:"Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai Fulan?"
ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta
surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam kembali
bertanya: "Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:"Pergilah, dan
engkau menjadi ketua rombongan itu!". Salah seorang dari kalangan
mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan
menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat
menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu
'alayhi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al Qur'an dan bacalah, karena
perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah
seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik,
wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya
kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur'an-
adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan
minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya
hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah
secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam
sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).
3. Penghafal Al Qur'an akan dipakaikan mahkota.
Dari Abi Hurairah
Radiyallahu 'anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam
bersabda: :"Penghafal Al Qur'an akan datang pada hari kiamat,
kemudian Al Qur'an akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia,
kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Qur'an
kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu
diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Qur'an memohon lagi: Wahai
Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan
kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga),
dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan
nikmat dan kebaikan" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia
menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia
meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)
4. Dapat membahagiakan kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki anak penghapal Al Qur'an memperoleh pahala khusus.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Buraidah Al
Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat
nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu
keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia
bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal
tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya
adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang
panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap
pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu
pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an
tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan
ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa.
Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang
harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya.
Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan
pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an.
"Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah
dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia
pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau
perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)
Rasulullah Shallallahu
'alayhi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca Al Qur'an,
mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari
cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua
orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah
didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan
jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)
5. Menempati tingkatan yang tinggi di Surga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Sisyah
Radhiyallahu 'anhu ia berkata, bahawasanya Rasulullah Shallallahu
'alayhi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama
dengan jumlah ayat-ayat Al Qur'an. Maka tingkatan surga yang di
masuki oleh penghafal Al Qur'an adalah tingkatan yang paling atas,
dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.
6. Penghafal Al Qur'an menjadi keluarga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Anas
Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang
terdiri dari manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wasallam bertanya: "Siapakah mereka itu wahai
Rasulullah. Baginda menjawab: "Ia itu ahli Qur'an (orang yang membaca
atau menghafal Al- Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah
keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
7. Menjadi orang yang arif di surga.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wasallam "Dari Anas Radhiyallahu 'anhu
Bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; "Para
pembaca Al Qur'an itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni
surga,"
8. Memperoleh penghormatan dari manusia.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wasallam "Dari Abu Musa Al Asya'ari
Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah Shallallahu
'alayhi wasallam bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah
adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang
menghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan
isinya dan tidak membiarkan Al-Qur'an tidak di amalkan, serta
menghormati kepada penguasa yang adil."
9. Hatinya terbebas dari siksa Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam
" Dari Abdullah Bin
Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam
Baginda bersabda: " bacalah Al Qur'an kerana Allah tidak akan
menyiksa hati orang yang hafal Al Qur'an. Sesungguhanya Al Qur'an
ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan
barangsiapa yang mencintai Al Qur'an maka hendaklah ia bergembira."
10. Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam :
"Dari Ibnu Mas'ud
Radhiyallahu 'anhu Dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam
beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya
yang paling pandai membaca (hafalan) Al Qur'an."
11. Disayangi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Jabir Bin
Abdullah Radhiyallahu 'anhu Bahawa Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam
menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud
dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu 'alayhi wasallam
bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al
Qur'an?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah
satunya, maka Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam memasukkan mayat itu
terlebih dahulu ke liang lahad."
12. Dapat memberi syafa'at kepada keluarga.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Ali Bin Abi
Thalib Karramallahu Wajhahu: "Barangsiapamembaca Al Qur'an dan
menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan
memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana
mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."
13. Bekal yang terbaik.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Jabir bin
Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda;
"Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa
sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya
yaitu Al Qur'an.
Sahabat sekalian, semoga setelah menyimak beberapa keutamaan
menghafal Al Qur'an tadi antum sekalian sudah memberanikan diri
untuk Bersumpah bagi diri kita masing-masing bahwa DEMI ALLAH selama
kita masih diberi kesempatan dan kesehatan oleh Allah 'Azza wa
Jalla, maka selama itu pula kita akan terus berupaya untuk
menghafalkan kitab termulia tersebut yakni Al Qur'an meski sedikit
demi sedikit.
Sahabat sekalian, menghafal Al Qur'an bukanlah perkara yang
mudah, dibutuhkan keinginan yang kuat, keistiqamahan, kesabaran, dan
disertai dengan UPAYA NYATA yakni mau memulai dan terus berusaha
tanpa kenal lelah apalagi kata "MENYERAH", namun menghafal Al Qur'an
juga bukanlah amalan yang mustahil untuk dikerjakan OLEH SIAPA PUN,
sampai kepada kita yang memiliki seabrek kesibukan lainnya, namun
perlu kami ingatkan sekali lagi, bahwa harus SABAR dan ISTIQAMAH...!
Bagaimana metode menghafal bagi orang-orang yang memiliki kesibukan...?
Sahabat sekalian, antum jangan berfikiran bahwa dengan
metode ini antum akan menghafal Al Qur'an dalam waktu setahun atau
dua tahun, tidak Ikhwan dan Akhwat sekalian, bahkan metode ini
membutuhkan waktu 15 hingga 30 tahun, TERLALU LAMA...? terserah
penilaian antum bagai mana, namun setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI
PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI, mungkin antum khawatir akan diwafatkan
terlebih dahulu sebelum menyelesaikan hafalan...? Maka kami
sampaikan bahwa SETIDAKNYA KITA BISA BERBAHAGIA KARENA MENINGGAL
DALAM KONDISI MEMBAWA NIAT YANG MULIA YANG DIBENARKAN OLEH AMALAN
YANG TENGAH KITA LAKUKAN, dan juga antum jangan berfikiran bahwa ini
adalah pekerjaan yang mudah untuk dikerjakan tanpa kesabaran,
keistiqamahan, dan tindakan nyata, sebab tanpa semua itu berarti
antum hanyalah BERANGAN-ANGAN...!
Syarat yang WAJIB yang harus dipenuhi adalah:
1. Niat karena mengharap Keridhaan Allah.
2. Mampu membaca Al
Qur'an dengan tartil (tajwid yang benar), atau setidaknya antum
terus berusaha untuk memperbaiki kualitas bacaan Al Qur'an antum.
Berikut adalah metode yang Alhamdulillah telah kami buktikan sendiri dalam kurun waktu yang belum genap setahun ini:
1. Mulailah menghafal dari Juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari Juz 1 dan seterusnya.
2. Gunakan Mushaf Al
Qur'an Huffadzh, yakni Al Qur'an cetakan standard international, di
mana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20
halaman; di mana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris),
usahakan istiqamah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk
tidak menghafal ketika suatu ketika antum lupa membawa mushaf antum,
tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya
untuk lebih memudahkan antum dengan sebuah kebiasaan.
3. Persiapkan diri
dengan mengatur 5 waktu khusus untuk menghafal dalam sehari, dan
kami sangat menyarankan bahwa waktu tersebut adalah setiap antum
selesai menunaikan shalat fardhu.
4. Setiap waktu
tersebut, hafalkanlah 1 baris, jika hal tersebut masih terlalu berat
bagi antum maka cukup hafal setengah baris saja setiap selesai shalat
fadhu, dan jika setengah baris ini masih memberatkan bagi antum,
maka 'afwan karena kami hanya mampu menyarankan kepada antum
PERBANYAKLAH ISTIGHFAR...!!! (Ikhwan dan Akhwan sekalian, dengan
menghafal 1 baris setiap selesai shalat fardhu, berarti insyaa Allah
dengan kesabaran dengan keistiqamahan, antum akan Menghafal seluruh
Al Qur'an dalam waktu 15 tahun, dan jika antum hanya sangguf
menghafal setengah baris setiap waktu yang telah ditentukan
tersebut, maka insyaa Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan, maka
antum akan menghafal seluruh Al Qur'an dalam waktu 30 tahun,
sekedar mengingatkan bahwa setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA
TIDAK HAPAL SAMA SEKALI).
5. Jika memungkinkan,
cobalah antum mencari sahabat atau teman yang bisa ikut menghafal
bersama antum, sebab hal tersebut akan lebih menguatkan bagi antum,
boleh dari saudara, teman, istri, atau suami, namun jika tak ada
satu pun maka sendiri juga insyaa Allah tidak mengapa, ANTUM PASTI
BISA...!!!
6. Jika antum memiliki
media yang memungkinkan untuk membantu antum seperti HP, MP3/MP4
Player, atau apa saja yang dilengkapi dengan fasilitas recorder
& playback maka gunakanlah media tersebut, rekam suara (bacaan)
antum pada media tersebut agar antum bisa mendengarnya di setiap
kesempatan sebelum tiba waktu selanjutnya, kegiatan ini sebagai
media muraja'ah dengan pendengaran sekaligus melatih telinga kita
untuk terbiasa tidak mendengar hal-hal yang sia-sia seperti lagu dan
musik.
7. Banyak-banyak
berdo'a kepada Allah 'Azza wa Jalla agar dimudahkan, diistiqamahkan
untuk menghafal Al Qur'an, juga agar diberi usia, kesehatan, dan
kesempatan untuk menyelesaikan cita-cita mulia ini.
8. Gunakan kesempatan Qiyam Al Layl sebagai waktu tambahan untuk memuraja'ah hafalan-hafalan antum.
MANAJEMEN KEGIATAN MENGHAFAL:
1. Target hafalan
adalah 1 halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang
sanggup untuk menghafal 1 baris setiap waktunya), atau setengah
halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang menghafal
setengah baris setiap waktunya), cara mencapainya:
- Ba'da Subuh mulai hafal 1 Baris / setengah baris (pilih salah satunya sesuai kesanggupan, kemudian istiqamah-lah!!!).
- Ba'da Dzhuhur tambah hafal 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da Ashar tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da Maghrib tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da 'Isyaa' tidak
perlu tambah hafalan, khususkan waktu ini untuk memuraja'ah
(mengulang-ulang) semua hafalan yang telah di hafal hari itu, jangan
lupa di antara waktu shalat fardu, manfaatkanlah media yang antum
miliki untuk memuraja'ah hafalan antum melalui pendengaran.
- Lakukan hal di atas
selama 4 hari berturut-turut (hingga antum menyelesaikan target
antum dalam sepekan yakni 1 atau setengah halaman).
2. Dalam sepekan
terdiri dari 7 hari, namun dengan metode ini insyaa Allah maksimal
dalam 4 hari antum telah menyelesaikan target hafalan antum untuk
sepekan, berarti masih tersisa 3 hari dalam sepekan tersebut,
GUNAKANLAH 3 hari tersebut untuk memuraja'ah hafalan antum pada pekan
tersebut, INGAT...!!! jangan terburu-buru untuk pindah ke hafalan
selanjutnya, tetaplah istiqamah dengan target antum yakni 1 atau
setengah halaman setiap pekannya.
3. Dalam sebulan,
terdiri dari 4 pekan, berarti dengan metode ini antum akan menghafal 2
lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal 1 baris setiap
waktunya), atau 1 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal
setengah baris setiap waktunya). Dari sini bisa kita ketahui bahwa
dengan metode ini kita bisa menghafal 2 juz dalam waktu 10 bulan bagi
yang menghafal 1 baris setiap waktunya, atau 1 Juz dalam waktu 10
bulan bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya, sebab 1
Juz = 10 lembar Al Qur'an, Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, ini
berarti dalam setahun tersebut ada waktu 2 bulan tersisa yang
lagi-lagi bisa kita manfaatkan untuk KHUSUS memperlancar hafalan
kita tersebut. Sekali lagi kami ingatkan, bahwa JANGAN menambah
hafalan antum di waktu-waktu yang telah kita khususkan untuk
muraja'ah.
Semoga Allah 'Azza wa
Jalla senantiasa melindungi kita dari kefuhuran, dan menjadikan kita
semua sebagai hamba-hambanya yang hafal Al Qur'an, mengamalkan, dan
mendakwahkannya, serta mematikan kita semua dalam kondisi dada yang
menyimpan Al Qur'an beserta kemuliaannya. Aamiyn Yaa Rabbal
'Aalamiyn.
Semoga bermanfaat, Salam dan do'aku untuk antum semua wahai saudara-saudariku seiman.
Yusron Al-Hafidz |